Saturday 30 March 2013



Wednesday 27 March 2013

TOKOH PENEMU WEB DAN EMAIL



TOKOH PENEMU WEB DAN EMAIL

  1. Timothy Barners Lee (Sang penemu web)

Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, KBE (TimBL atau TBL) (lahir di London, Inggris, 8 Juni 1955) adalah penemu World Wide Web dan ketua World Wide Web Consortium, yang mengatur perkembangannya. Pada 1980, ketika masih seorang kontraktor bebas di CERN, Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hiperteks (hypertext) untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire.

Setelah meninggalkan CERN untuk bekerja di John Poole’s Image Computer Systems Ltd, dia kembali pada 1984 sebagai seorang rekan peneliti. Dia menggunakan ide yang mirip yang telah dia gunakan pada Enquire untuk menciptakan World Wide Web, di mana dia mendesain dan membangun browser yang pertama (bernama WorldWideWeb dan dikembangkan dalam NeXTSTEP) dan server web pertama yang bernama httpd.

Situs web pertama yang dibuat Berners-Lee (dan oleh karena itu ia juga merupakan situs web pertama) beralamat di http://info.cern.ch/ (telah diarsip) dan dimasukkan online untuk pertama kalinya pada 6 Agustus 1991.

Pada 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology. Hingga kini, Berners-Lee masih tetap rendah hati dan tidak berkeinginan untuk mendapatkan status populer. Banyak yang masih tidak mengetahui kekuatan karya pria ini, World Wide Web. Salah satu kontribusi terbesarnya dalam memajukan World Wide Web adalah dengan tidak mempatenkannya sehingga masih dapat digunakan secara bebas. Pada 16 Juli 2004 dia diberi gelar kehormatan KBE oleh Ratu Elizabeth II sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.

Nama : Ramadhan Reggya Putra
Kelas : XI TKJ2

Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet



KATA PENGANTAR

Pada Hakikatnya sikap pantang menyerah dan ulet merupakan perjuangan wirausahawan yang tangguh penuh semangat, tidak putus asa, kuat kerja keras dan tidak menyerah. Seorang wirausaha mempunyai cita-cita tinggi untuk sukses didalam mengelolah kegiatan usahanya/ bisnisnya, cita-cita wirausahawan yang sangat tinggi untuk sukses didalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan dan kendala dalam berwirausaha.

         Adapun yang dimaksud dengan ulet adan tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa, para wirausahawan didalam mengelola kegiatan usahanya selain harus ulet diharapkan juga agar jangan loyo , mudah putus asam, pasrah, menyerah dan tidak mau berjuang. Para wirausahawan harus berambisi ingin maju (ambitition drive) didalam melaksanakan kegiatan usaha/ bisnisnya.
Adapun yang dimaksud putus asa dalam mengelola usaha adalah wirausahawan itu tidak punya harapan lagi didalam berwirausaha.

         Dalam menghadapi dunia bisnis yang penuh ranjau-ranjau kolusi, korupsi dan nepotisme, seseorang wirausahawan memerlukan semangat tidak putus asa dan ulet serta penuh ketabahan untuk memulai liku-liku rintangan didalam usaha/ bisnisnya, selalu berusaha mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Akan tetapi, tentu saja sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam mengelola kegiatan usaha/ bisnisnya harus ditunjang oleh pengorbanan, perjuanan, semangat dan kepercayaan pada diri para wirausahawan sendiri.

         Sikap kerja pantang menyerah dan ulet dalam berwirausaha pada hakikatnya merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan usahanya baik untuk diri wirausaha, keluarganya maupun untuk masyarakat. Seorang wirausahawan yang memiliki sikap kerja pantang menyerah dan ulet didalam usahanya pada hakekatnya adalah orang yang tidak mengenal lelah didalam berwirausaha.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...      1                         
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..     2                               
  1. Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet ………………………………..          3             
1. Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet ………………………………      3      
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan …………………………….      3    
3. Membina sikap ulet ……………………………………………………...      4
4. Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet …………………………      4
5. Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet ………………..      4
  1. Wujud Sikap Pantang Menyerah dan Ulet …………………………………      5
1.       Melakukan usaha dengan semangat ……………………………………      5
2.       Melakukan usaha dengan tidak putus asa ……………………………...      5
3.       Melakukan usaha dengan selalu ingin maju ……………………………     6
4.       Melakukan usaha dengan selalu mencari sesuatu yang baru …………..      8





A.       Hakikat Sikap Pantang Menyerah dan Ulet
Ilustrasi:
“Seorang siswa belajar tentang bagaimana merakit sebuah komputer. Untuk yang pertama kalinya dia mengalami kegagalan yang sangat fatal. Kemudian ia bertanya kepada instrukturnya tentang beberapa hal yang tidak ia pahami. Setelah itu siswa tersebut kembali mencoba dan mencoba terus sampai akhirnya ia berhasil merakit komputer itu dengan sempurna”
Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan.
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian, a.l:
  1. keyakinan yang kuat untuk maju
  2. kemauan yang keras untuk maju
  3. pemikiran yang konstruktif dan kreatif
  4. kesabaran dan ketabahan
  5. ketahanan fisik dan mental
  6. kejujuran dan tanggung jawab
1. Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. memberi semangat dalam berusaha
  2. meningkatkan daya usaha
  3. menunjang keberhasilan usaha
  4. mengeliminasi keputusasaan
Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan:
  1. Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya
  2. Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik
  3. Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya.
  4. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah
  5. Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya
3. Membina sikap ulet:
  1. menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
  2. menjaga dan meningkatkan semangat dalam bekerja
  3. selalu optimis dalam menjalankan usaha
  4. menyenangi pekerjaannya
  5. berani menghadapi tantangan
  6. meningkatkan kepedulian akan peristiwa atau kejadian di sekitarnya baik secara makro maupun mikro
  7. berusaha memiliki banyak informasi dan sumber
  8. menerima dengan senang hati kritik dan saran
  9. berani mencoba berbagai alternatif dengan sudah mempertimbangkan secara matang
  10. memandang kegagalan dari sisi positif
  11. tidak memandang ringan maslah yang dihadapi
  12. meningkatkan kepekaan, kecermatan dan kewaspadaan diri
4. Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. kerja keras, ulet dan disiplin
  2. mandiri dan realistis
  3. prestatif dan komitmen tinggi
  4. berfikir positif dan bertanggung jawab
  5. memperhitungkan resiko usaha
  6. mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
  7. merencanakan sesuatu sebelum bertindak
  8. kreatif dan inovatif
  9. kerja efektif dan efisien
5. Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet
 Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya:
  1. mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja
  2. mempunyai etos kerja yang tinggi
  3. menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja
  4. melibatkan orang lain dalm bekerja
  5. menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
“Jadi: kita tidak boleh berpangku tangan dan mengaharapkan reski hanya dengan berdoa saja tanpa bekerja dan berusaha”

B. Wujud Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet

1. Melakukan usaha dengan semangat
Semangat bekerja: salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan kerja, dan keinginan mempertinggi hasil kerja.
  1. kepuasan kerja: orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri, sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi rasa kepuasan
  2. kegairahan kerja: ketika harapan dan hasil yang ditargetkan tercapai akan meningkatkan kegairahan dalam bekerja.
  3. Mempertinggi hasil kerja: ketika target yang telah ditetapkan tercapai, akan semangat untuk meningkatkan hasil kerjanya untuk selanjutnya.

Manfaat semangat dalam bekerja:
  1. memperoleh kepuasan dalam bekerja
  2. menimbulkan kegairahan dalam bekerja
  3. membangunkan tenaga
  4. meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya
  5. menimbulkan keinginan mempertinggi hasil kerja
  6. mengembangkan semangat pribadi
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan semangat pribadi:
  1. bekerjalah dengan penuh semangat
  2. semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi yang tinggi
  3. selalu semangat
  4. semangat membawa percaya pada hari depan
2. Melakukan usaha dengan tidak putus asa
Putus asa / putus harapan:
  • Kondisi kejiwaan yang merasa dan menganggap bahwa apa diinginkan tidak akan tercapai
  • Kondisi batiniah yang menganggap adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang dialaminya.

Penyebab timbulnya rasa putus asa:
  1. faktor intern: penyebab yang timbul dari dalam diri wirausaha, dimana terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ini disebabkan sumber daya yang dimiliki kurang memadai untuk mencapai tujuan yang diinginkan
  2. faktor ekstern: penyebab yang timbul dari luar diri wirausaha, seperti kondisi ekonomi yang berfluktuasi, persaingan yang semakin ketat, bencana alam, dsb.
Dampak negatif putus asa:
  1. berkurang / hilangnya semangat menjalankan usaha
  2. menurunnya produktivitas kerja
  3. menurunnya percaya diri wirausaha
  4. menurunnya tingkat kepercayaan dari teman-teman sekerja, pelanggan, pemasok dan kreditur.
  5. Terancamnya kelangsungan usaha.
Mengantisipasi dan mengeliminasi keputusasaan:
  1. ketabahan: tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup
  2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia
  3. penerapan manajemen secara efektif
  4. menggunakan jasa asuransi
“ jadi kemauan yang keras akan memberikan semangat dalam berusaha dan tidak pernah merasa putus asa terhadap segala rintangan yang dihadapi”
3. Melakukan usaha dengan selalu ingin maju
Adalah: memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan / tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya
Karakteristik kerja prestatif:
    1. memiliki komitmen tinggi terhadao tugas dan pekerjaannya.
    2. Mau bertanggung jawab
    3. Peluang untuk mencapai obsesi
    4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpuasan
    5. Yakin pada dirinya
    6. Kreatif dan fleksibel
    7. Ingin memperoleh balikan segera
    8. Energik
    9. Motivasi untuk lebih unggul
    10. Berorientasi ke masa depan
    11. Mau belajar dari kegagalan
    12. Kemampuan memimpin
Profil wirausahawan yang memiliki sikap selalu ingin maju:
  1. menyukai tanggung jawab
  2. lebih menyukai resiko menengah
  3. keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
  4. hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung
  5. tingkat energi yang tinggi
  6. orientasi ke depan
  7. keterampilan mengorganisasi
  8. memiliki prestasi lebih tinggi dari pada uang
Manfaat selalu ingin maju:
  1. menimbulkan sikap optimis
  2. memberi semangat dalam berusaha
  3. mendorong untuk mencari cara-cara baru dalam menjalankan usaha
  4. menambah keberanian dalam berusaha
Empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju:
  1. self awarness: sikap mawas diri
  2. couscience: mempertajam suara hati, supayanmenajdi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
  3. Independent will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi
  4. Creative imagination: berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
Cara mengembangkan sikap selalu ingin maju:
  1. memahami dan menghayati konsep-konsep berusaha
  2. menentukan dan komit terhadap sistem yang digunakan dalam menjalankan usaha.
  3. Memiliki visi usaha dan komit untuk menjalankannya
  4. Memiliki misi untuk mencapai visi yang dibangun atau dicanangkan
  5. Menciptakan budaya kerja yang sinergi untuk mewujudkan visi usaha
  6. Menyusun struktur organisasi usaha yang efektif dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
  7. Merumuskan job description sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
  8. Menyusun rencana operasi untuk mencapai tujuan perusahaan
  9. Bersikap terbuka dalam pergaulan
  10. Tidak memandang remeh / menghargai teman sekerja, pelanggan dan pesaing
  11. Berusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi
  12. Terbuka dan haus akan informasi
4. Melakukan usaha dengan selalu mencari sesuatu yang baru
Adalah:  objek usaha atau cara melakukan usaha yang berbeda dari apa yang telah ada melalui kreasi dan inovasi
Kreatif : memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataannya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Tipe-tipe Kreatif
1. menciptakan dan membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
2. mengombinasikan / mensintesiskan, dua ha; atau lebih yang sebelumnya  tidak saling berhubungan menjadi berhubungan
3. memodifikasikan sesuatu yang memang sudah ada, berupaya mencari cara-cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya dengan orang lain.
Inovasi:  suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat di jual dan bukan selalu berupa ide-ide yang sangat rumit, tetapi kadang-kadang inovasi berasal dari ide-ide baru yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang telah ada.
Sumber-sumber penerapan inovasi:
  1. kejadian yang diharapkan
  2. proses sesuai dengan kebutuhan
  3. perubahan pada industri dan pasar
  4. ketidakharmonisan
  5. perubahan demografi
  6. perubahan persepsi
  7. konsep pengetahuan dasar
Jenis-jenis inovasi:
  1. penemuan (invensi): produk / jasa / proses yang benar-benar baru, ex: wright bersaudara (pesawat terbang), alexander graham bell ( pesawat telepon)
  2. pengembangan (ekstensi): pemanfaatan / penerapan lain pada produk, jasa, proses yang ada, ex: raynoc : Mc. Donald
  3. penggandaan (duplikasi): refleksi kreatif atau konsep yang telah ada, ex: Walmart: department store
  4. pemaduan (sintesis): kombinasi atas konsep-konsep dan faktor-faktor yang telah ada di dalam penggunaan / formulasi baru
Manfaat selalu mencari sesuatu yang baru:
  1. menambah semangat dan gairah dalam berusaha
  2. mengurangi kejenuhan dan kebosanan dalam berusaha
  3. menimbulkan daya tarik bagi pelanggan
  4. meningkatkan daya saing dalam berusaha
  5. mendorong kreativitas wirausaha dalam berusaha
  6. meningkatkan percaya diri wirausaha
Mengembangkan  sikap selalu mencari sesuatu yang baru:
  1. menciptakan struktur organisasi terbuka dan desentralisasi
  2. mendukung budaya yang memberi kesempatan atas percobaan
  3. mendorong sikap eksperimental
  4. memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan
  5. komunikasi efektif pada semua tingkatan\
  6. tersedianya semua sumber atas sesuat inisiatif baru
  7. hindari mematikan ide-ide baru
  8. singkirkan birokrasi dari proses pengalokasian sumber
  9. beri penghargaan atas suatu keberhasilan
  10. ciptakan budaya pengambilan resiko
  11. kurangi hal-hal yang bersifat administratif
  12. berikan kebebasan
  13. tanpa batas waktu
  14. delegasikan tanggung jawab untuk mulai aktivitas baru
Keyakinan dan berkomunikasi
  • seorang wirausaha harus yakin bahwa mereka akan sukses dan selalu tekun dalam mengelola kegiatan usaha bisnisnya
  • seorang wirausaha harus pandai berkomunikasi dan mengorganisasi  buah pikirannya ke dalam bentuk ucapan yang jelas dan menarik perhatian orang lain dengan tutur kata yang baik
Inti sikap pantang menyerah dan ulet:
  1. pantang menyerah dan ulet tehadap segala keadaan dan situasi kerja
  2. memiliki semangat kerja dan tahan uji terhadap setiap tantangan dan penderitaan
  3. memiliki kesabaran dan ketabahan dalam setiap kondisi kerja
  4. selalu bekerja keras, berjuang dan rela berkorban demi mencapai kesuksesan
Magang: ikut belajar kerja dalam kegiatan usaha yang diakui berstandar tinggi di dalam suatu perusahaan
Harapan setelah melaksanakan magang, siswa memiliki;
  1. sikap mental yang kuat dalam berwirausaha
  2. moral yang tinggi dalam berwirausaha
  3. keterampilan dalam berwirausaha
  4. etos kerja yang tinggi dalam berwirausaha
  5. kepekaan terhadap lingkungan
  6. sikap perjuangan dalam berwirausaha
 Kegiatan-kegiatan dalam tempat magang:
1. Bidang usaha promosi
  1. menciptakan makna baru suatu produk
  2. memberikan promosi terhadap jasa
  3. memberikan nilai tambah pada produk
2. Bidang usaha angkutan
  1. memberikan peran baru pada transportasi
  2. menyerahkan pada armada angkutan
3. Bidang usaha perawatan komputer
  1. teknisi perawatan dan perbaikan
  2. menciptakan nilai tambah pada komputer
4. Bidang usaha tata boga
  1. menciptakan peluang baru dan memberi nilai tambah pada masakan tradisional
  2. memasarkan fast food khas indonesia
5. Bidang usaha pelayanan SDM
1. Pemberian pelatihan keterampilan seni batik, seni ukir, seni keramik, seni lukis, seni suara, seni musik, dll.

6. Bidang usaha rekrutment
  1. Pelatihan SDM dan kemampuan menjual
  2. Membekali pengetahuan dan keterampilan
  3. Mempertemukan kebutuhan akan tenaga kerja penjual dan kebutuhan pencari kerja
7. Bidang usaha perkreditan
  1. Mempertemukan kebutuhan pemasok dan pemakai
  2. Menciptakan peluang baru dari kesulitan pengadaan uang kas dan penjualan barang
  3. Memberikan nilai tambah pada uang kas dan barang modal / barang konsumsi
8. Bidang usaha olahan
  1. Menciptakan peluang baru dari bahan, antara bahan baku dan kebutuhan konsumen, dan memberi nilai tambah pada bahan baku melalui proses olehan
  2. Mendayagunakan teknologi untuk mengolah bahan baku
  3. Memasarkan produk yang dibutuhkan konsumen
9. Bidang usaha pembekalan
  1. Mendayagunakan modal kedua belah pihak dengan manajemen waktu
  2. Menjamin mutu dan keseimbangan pemasok
  3. Menciptakan peluang baru dari budaya yang ingin dilayani
  4. Memberi nilai tambah pada barang modal atau produk jadi yang dibutuhkan
10. Bidang usaha cinderamata
  1. Menciptakan sendiri cinderamata yang unik dan menarik
  2. Memasarkan hasil kerajinan khas daerah yang potensial untuk dijadikan cinderamata
11. Bidang usaha lainnya
a. dalam bidang usaha produksi:
  • produksi primer: kegiatan penggalian sumber alam yang tersedia di bumi, contoh: perkebunan, pertanian, pertambangan.
  • Produksi sekunder: kegiatan pemanfaatan SDA / bahan baku yang diproses dan di olah menjadi bahan jadi, contoh: pabrik komponen-komponen yang diasembling menjadi barang industri / konsumsi
  • Produksi tersier: kegiatan yang lebih dominan menghasilkan jasa dibanding dengan tangible good, contoh: tenaga profesional, dokter, guru, insinyur, restoran, perhotelan dan perbengkelan.
b. dalam bidang usaha distribusi:
  • mengacu pada pergerakan barang / jasa dari produsen ke konsumen

Peran sekolah dalam mempersiapkan magang:
a.       persiapan magang

mempersiapkan mental para siswa calon peserta magang dan sebagai calon wiwrausahawan

b.       proses belajar magang

1)       pembenahan pelajaran wirausahawan
2)       pembenahan sistem bimbingan kerja magang
3)       pembenahan metode pembelajaran

c.       hasil belajar yang harus dicapai

1)       nilai moral dalam berwirausaha
2)       sikap mental berwirausaha
3)       keterampilan berwirausaha
4)       kepekaan terhadap lingkungan berwirausaha
5)       minat dan kepribadian dalam berwirausaha