Surat Resmi (Penulisan Alamat Surat)
Penulisan Alamat Surat
Alamat surat ditulis di bawah perihal berjarak satu baris. Alamat surat
tidak perlu diawali dengan kata kepada dan tidak perlu diakhiri dengan tanda
titik. Kata sapaan bapak tidak diperlukan kecuali diikuti dengan nama diri
(Bapak Hermawan). Kata jalan tidak disingkat, dan
singkatan no. untuk nomor jalan tidak perlu dicantumkan.
Berikut ini contoh penulisan alamat yang benar.
Yth. Bapak Hermawan
Jalan Pematang Sulur 34
Berikut ini contoh penulisan alamat yang benar.
Yth. Bapak Hermawan
Jalan Pematang Sulur 34
Jambi
Untuk lebih lengkap mengenai penulisan surat resmi, lihat penjelasan
berikut ini:
TATA CARA MENULIS SURAT RESMI
Surat resmi atau disebut juga surat
dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor
yang lain atau antar organisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut
juga surat jabatan. Surat merupakan alat
komunikasi tertulis, karena itu surat harus bebas dari
salah tafsir. Agar tidak menimbulkan salah tafsir, bentuk dan bahas surat harus mengikuti ragam yang telah dibakukan. Surat resmi
memiliki bagian-bagian yang tetap, yaitu
1.
Kepala surat
Kepala
surat yang ditulis lengkap memuat informasi yang terdiri atas
a.
nama instansi,
b.
alamat lengkap,
c.
nomor telepon,
d.
nomor kotak pos, dan
e.
lambang atau logo.
Dalam penulisan kepala surat hal-hal berikut perlu diperhatikan.
· Nama instansi
tidak disingkat, misalnya Osis, tetapi Organisasi Sekolah Intra Sekolah
· Kata jalan tidak disingkat dengan Jl. atau Jln., tetapiJalan
· dengan J kapital.
· Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat,telepon;
bukan tilpun, telpun, dan tidak disingkat menjadi Telp atau Tlp.
· Kata kotak pos hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos; jangan disingkat menjadi Kotpos. Jangan pula kamu gunakan P.O. Box atau Post Office Box.
· Kata telepon dan
kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai dengan tanda titik dua (:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya ditulis
dengan tanpa tanda titik atau spasi pada setiap hitungan tiga angka karena
bukan merupakan
2.
Tanggal penulisan surat
Tanggal
surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan
huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal
tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala surat.
Setelah tanggal tidak ada tanda baca.
Berikut
contoh penulisan tanggal yang salah
Surabaya : 16 Januari 2008
Surabaya, 16 Januari 2008
16 -01-2008
16 Jan 2008
3.
Nomor, lampiran, dan hal surat
Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan
diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan
panjang ketiga kata tersebut.
Kata nomor dan lampiran dapat disingkat secara taat asas dengan No. dan Lamp.
Penulisan Nomor Yang Salah
|
Penulisan Nomor Yang Benar
|
Nomer: 110/U/OSIS/2007,-
|
Nomor: 110/U/OSIS/2007
|
No: 110/U/OSIS/2007,
|
No: 110 / U /OSIS / 2007
|
Nomor: 110/U/OSIS/2007
|
Nomor: 110.U.OSIS.2007
|
Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua (:) dan disertai jumlah
barang yang dilampirkan. Jumlah barang ditulis dengan huruf, bukan dengan
angka, dan tidak diakhiri dengan tanda baca. Awal kata yang menyatakan jumlah
ditulis dengan huruf kapital.
Penulisan Lampiran Yang
TIDAK Dianjurkan
|
Penulisan Lampiran Yang
dianjurkan
|
Lampiran: 1 berkas
|
Lampiran: Satu berkas
|
Lamp: 1 (Satu) berkas
|
Lamp: Satu berkas
|
Kata hal diikuti oleh tanda titik dua dan disertai dengan
pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak
diakhiri tanda baca. Pokok surat hendaknya dapat menggambarkan pesan yang ada
pada isi surat.
Penulisan Hal Yang Tidak
Dianjurkan
|
Penulisan Hal Yang
dianjurkan
|
Hal : Permohonan Izin
mengadakan studi banding
|
Hal : Permohonan izin
|
Hal : Perpanjangan Izin
Penelitian
Hal : Permintaan data lomba
desa
2008
|
Hal : Perpanjangan izin
penelitian
Hal : Permintaan data lomba
desa 2008
|
Hal : Petunjuk Pembinaan
Desa
Tertinggal
|
Hal : Petunjuk pembinaan
desa tertinggal
|
4.
Alamat tujuan
Dalam
menuliskan alamat surat, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
· Penulisan nama
penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama
menulis namanya.
· Nama diri
penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, bukan
huruf kapital semua.
· Penulisan alamat
surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.
· Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan
tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama diri tidak diperlukan karenakepada
merupakan kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Alamat
pengirim juga tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal.
· Kata Saudara ditulis dengan disingkat, Sdr., sedangkan kata Bapak dan Ibu ditulis lengkap, tanpa disingkat.
· Jika nama orang
yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr., dr., atau Drs., atau memiliki pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr tidak digunakan.
· Jika yang dituju
nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan
gelar, pangkat, atau jabatan.
· Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang
lebih sempit dengan alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda
koma.
· Nama alamat yang
dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama
jabatannya saja, dan bukan nama instansinya.
Penulisan Alamat yang Tidak
Dianjurkan
|
Penulisan Alamat yang
Dianjurkan
|
KEPADA
Yth. Bpak. Biro Tata Usaha
Kantor Pemda Tingkat I Jatim
Jln. Pahlawan Nomor 2
SURABAYA
|
Kepala Biro Tata UsahaYTH
Yth. BapakAndri
Kepala Biro Tata Usaha
Kantor Pemerintah Daerah Tingkat I
Propinsi Jawa Timur
Jalan Pahlawan 2
S u r a b a y a
|
5.
Salam pembuka dan penutup
Contoh salam pembuka adalah sebagai berikut:
Salam
sejahtera,
Saudara…,
Ibu… yang
terhormat,
Di samping
itu ada salam yang bersifat khusus,
Assalaamu’alaikum
W.W.,
Salam
Pramuka,
Salam
Perjuangan,
Merdeka,
Salam penutup yang lazim adalah sebagai berikut.
Hormat saya,
Hormat kami,
Salam takzim,
Wassalam,
6.
Isi surat (tubuh surat)
Secara
garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian isi,
dan bagian penutup.
Contoh
bagian pembuka
a. Pada tanggal 5
Februari 2007 kami akan menyelenggarakan lomba pembacaan puisi. Tujuan lomba
adalah ….
b. Pernyataan
Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 25 Januari 2007, No.
29/Pr./H/I/2007 akan kami jawab sebagai berikut.
Contoh bagian penutup
a. Atas perhatian
Saudara kami sampaikan terima kasih.
b. Demikian
permohonan kami. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami menyampaikan terima
kasih.
Contoh penulisan paragraf penutup yang tidak dianjurkan:
1. Atas perhatiannya,
diucapkan terima kasih.
2. Demikian harap
maklum.
3. Demikian, atas
perhatian dan kerjasamanya, dihaturkan beribu-ribu terima kasih.
7.
Pengirim surat (tanda tangan, nama terang, dan jabatan)
Penulisan
pengirim surat perlu memperhatikan hal-hal berikut:
· Nama tidak perlu
ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital
pada huruf pertama tiap unsurnya.
· Nama tidak perlu
diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.
Contoh penulisan nama pengirim surat.
Penulisan Alamat yang Tidak
Dianjurkan
|
Penulisan Alamat yang
Dianjurkan
|
KEPADA
Yth. Bpak. Drs. Sukoco Joyonegoro Kepala Biro Tata Usaha
Kantor Pemda Tingkat I Jatim
Jln. Pahlawan Nomor 2
SURABAYA
2. Deby Sukamdani Ketua OSIS
KETUA OSIS
|
Yth. Bapak Sukoco Joyonegoro
Kepala Biro
Tata Usaha Pemerintah
Propinsi Jawa Timur
Jalan Pahlawan 2 Surabaya
2. Deby Sukamdani Ketua OSIS
|
8.
Tembusan (jika diperlukan)
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut:
· Jika tembusan
lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan.
· Pihak yang
diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi.
· Dalam tembusan
tidak perlu diberikan Kepada Ythatau Yth.
· Dalam tembusan
tidak perlu ada ungkapan, untuk laporan, untuk diperhatikan, untuk
bahanpertimbangan, atau ungkapan lain yang mengikat.
· Dalam tembusan
tidak perlu ada ungkapan arsip ataupertinggal karena setiap surat resmi pasti ada tembusan.
Penulisan Alamat yang Tidak
Dianjurkan
|
Penulisan Alamat yang
Dianjurkan
|
Tembusan
1. Kepala Sekolah sebagai
laporan.
2. Pembina OSIS sebagai
pertimbangan.
3. Ketua OSIS sebagai bahan pertanggungjawaban.
|
Tembusan
1. Kepala Sekolah
2. Pembina OSIS
3. Ketua OSIS
|
Referensi:
http//:www.wikipedia.org
0 Comments